top of page

Mengenal Kalender Liturgi Gereja Katolik

Fransiskus Mikael Chandra - 16 Maret 2021

Halo sahabat KMK! Apakah kalian mengetahui bahwa Gereja Katolik memiliki penanggalan khusus yang mengatur tata cara misa yang berbeda di setiap minggunya? Mungkin sahabat pernah melihat Jubah Pastur dalam berbagai warna mulai dari hijau, merah, ungu hingga pink. Apakah mereka bebas memilih warna sesuka hati mereka, yaa? Bagaimana juga dengan pilihan lagu, bacaan, serta hiasan pada altar setiap minggunya yaa?


Ternyata hal-hal tersebut telah diatur secara universal melalui Kalender Liturgi Gereja Katolik loh! Tahun liturgi adalah perayaan Karya Penyelamatan umat Katolik melalui Yesus Kristus dalam waktu satu tahun. Di dalamnya terdapat dua lingkaran kehidupan Yesus, yakni lingkaran kelahiran, yang terdiri atas 4 minggu masa Adven dan 2 minggu masa Natal, dan lingkaran kebangkitan yang terdiri atas 6 minggu masa Prapaskah dan 7 minggu masa Paskah. Sisanya diisi dengan masa biasa antara kedua lingkaran tersebut selama 32 atau 33 minggu. Pembukaan tahun liturgi dilakukan pada Minggu Pertama masa Adven dan ditutup pada perayaan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam.


Siklus Tahun Liturgi

Skema tahun liturgi jika kita urutkan dari pembukaan tahun liturgi kurang lebih sebagai berikut: masa Adven, masa Natal, masa Biasa I, masa Prapaskah, masa Paskah, Masa Biasa II. Mari kita bahas satu per satu masa tersebut!

Masa Adven

Kata Adven memiliki makna kedatangan sehingga masa Adven bermakna sebagai masa mengenang kedatangan Yesus Kristus di masa lampau, menyambut kedatangan Yesus Kristus sekarang, dan mempersiapkan kedatangan-Nya pada akhir zaman. Masa Adven dimulai pada sore menjelang Minggu Adven pertama dan berakhir pada sore hari menjelang hari raya Natal. Gereja Katolik menjalankan masa Adven dengan menyalakan lilin adven yang disebut dengan corona.


Masa Natal

Masa Adven diikuti dengan masa Natal yang dimulai dari perayaan malam Natal sampai hari Minggu yang paling dekat dengan tanggal 6 Januari. Natal bermakna kelahiran yang dirayakan tengah malam menjelang tanggal 25 Desember. Pada masa Natal ini, Gereja menyambut Yesus yang lahir sebagai anak manusia. Masa Natal ditutup pada hari raya Penampakan Tuhan atau disebut sebagai hari raya Epifani yang jatuh pada hari Minggu terdekat dari tanggal 6 Januari. Hari raya Epifani bermakna penyambutan kanak-kanak Yesus yang menampakkan diri sebagai juru selamat dunia.


Masa Biasa I

Setelah masa Natal, kita memasuki masa Biasa I yang dimulai dari hari Senin pasca hari raya Epifani dan berlangsung hingga hari Selasa sebelum Rabu Abu. Dalam masa Biasa, Gereja merenungkan karya dan sabda Yesus.


Masa Prapaskah

Dimulai pada hari Rabu Abu hingga 40 hari seterusnya, Gereja Katolik memasuki Masa Prapaskah atau masa Puasa atau masa Quadragesima. Dalam hari Rabu Abu, umat Katolik menerima abu sebagai lambang pertobatan. Tobat dalam masa Prapaskah ini bermakna matiraga, puasa, pemberian dana Aksi Puasa Pembangunan, dan pelayanan. Minggu terakhir masa Prapaskah disebut sebagai Pekan Suci yang dikhususkan untuk merenungkan sengsara dan wafat Tuhan Yesus. Pekan Suci dimulai dari Minggu Palma dimana Yesus disambut di Yerusalem sebagai Raja, Kamis Putih dimana Yesus mengadakan perjamuan malam terakhir bersama kedua belas rasul, Jumat Agung dimana Yesus menderita dan wafat di kayu salib, dan Sabtu Suci dimana Yesus dalam makam.


Masa Paskah dan Masa Biasa II

Setelahnya, kita memasuki masa Paskah yang dimulai pada perayaan malam Paskah hingga hari raya Pentakosta yang kurang lebih jaraknya 50 hari. Dalam masa Paskah kita juga merayakan Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga pada hari ke-40 sesudah Paskah. Setelah hari Kenaikan Tuhan Yesus, umat Katolik mengadakan Novena Roh Kudus selama 9 hari berturut-turut dan di hari ke 10 Gereja merayakan Pentakosta, hari raya kedatangan Roh Kudus. Pasca hari raya Pentakosta, Gereja masuk ke dalam masa Biasa II hingga sebelum Minggu Adven pertama.


Warna Liturgi

Gereja Katolik menggunakan warna-warna tertentu yang disebut sebagai warna liturgi untuk menandai masa-masa dan perayaan tertentu. Ragam warna inilah yang biasa kita lihat terutama pada pakaian imam saat memimpin misa. Beberapa warna liturgi yang dapat kita temukan antara lain:

  • Putih, melambangkan suasana gembira, suci, dan murni; digunakan pada hari raya Tuhan Yesus Kristus (terkecuali sengsaranya), Bunda Maria, para Malaikat, dan para orang Kudus.

  • Merah, melambangkan cinta kasih, darah, kekuatan, dan Roh Kudus; digunakan pada hari raya Minggu Palma, Jumat Agung, Pentakosta, dan pesta para Martir.

  • Hijau, melambangkan harapan, syukur, kesuburan; digunakan pada masa Biasa.

  • Ungu, melambangkan tobat, mati raga, sedih, prihatin; digunakan pada masa Adven dan Prapaskah, serta misa arwah.

  • Hitam, melambangkan duka dan berkabung; digunakan pada misa arwah dan prosesi penguburan.

  • Emas, melambangkan kemuliaan; digunakan seperti warna putih.

  • Pink atau Rose, hanya digunakan pada Minggu Keempat masa Prapaskah (Laetare) dan Minggu Ketiga masa Adven (Gaudete), melambangkan pertengahan masa penantian dan kebahagiaan akan waktu penantian yang tidak lama lagi.


Tahun A-B-C dan I-II

Untuk menentukan bacaan dalam perayaan Ekaristi, Gereja Katolik sudah mengaturnya agar dalam tiga tahun, sebagian besar dari isi Alkitab sudah dibacakan. Daftar bacaan tersebut dikenal dengan nama Ordo Lectionum Missae. Terdapat dua klasifikasi yang membantu penentuan bacaan, yakni klasifikasi Tahun A-B-C untuk menentukan bacaan hari Minggu dan klasifikasi Tahun I-II (ganjil atau genap) untuk menentukan bacaan harian.


Untuk bacaan Injil pada Tahun A diambil dari Injil Matius, Tahun B diambil dari Injil Markus, dan Tahun C diambil dari Injil Lukas. Masing-masing bacaan tersebut diselang-seling dengan kutipan dari Injil Yohanes. Penentuan Tahun A-B-C dilakukan dengan membagi tahun tersebut dengan angka 3. Apabila sisanya satu berarti tahun tersebut adalah tahun A, sisanya dua berarti tahun B, dan sisanya tiga adalah tahun C. Namun perlu diingat, awal tahun dihitung dari hari Minggu Adven pertama tahun tersebut, bukan dari awal tanggal 1 Januari. Contohnya tahun ini adalah tahun 2021 yang ketika dibagi 3 bersisa 2, maka tahun ini adalah Tahun B yang dimulai dari 29 November 2020 (Minggu Adven I) hingga 27 November 2021 nanti (akhir Masa Biasa II).


Nah, seperti itu sobat KMK pengaturan Kalender Liturgi Gereja Katolik. Semoga bisa menambah pengetahuan kamu mengenai Gereja kita ya!



 

Referensi dan bacaan lebih lanjut:



コメント


Single post: Blog Single Post Widget
bottom of page